Rabu, 08 Juli 2015

HAPUS KEBIASAAN MENCONTEK, UNTUK MENJADI INDONESIA YANG LEBIH BAIK


Mencontek, hal kecil merugikan yang sudah menjadi kebiaasaan pelajar di Indonesia. Pendidikan merupakan hal yang mendasar untuk semua individu. Seringkali kita melihat banyaknya kasus mencontek yang merajai pendidikan di Indonesia. Tuntutan nilai hasil belajar yang dijadikan patokan menjadi salah satu faktor mengapa banyak sekali kebiasaan mencontek dilakukan. Secara tidak sadar, patokan nilai ini membuat pelajar merasa tertekan dan cenderung tergoda untuk menghalalkan segala cara mendapat nilai yang diinginkan.
Faktor lain yang dapat membuat pelajar tergoda adalah sikap malas dan kurang bertanggungjawab sehingga ketinggalan menguasai mata pelajaran, tidak percaya diri pada jawabannya sendiri, dan yang paling penting adalah adanya kesempatan. Seringkali pengawasan pada saat ujian lengah yang membuat pelajar dapat dengan mudah menggunakan kesempatan tersebut untuk mencontek.
Disadari atau tidak, mencontek adalah akar dari permasalahan korupsi di Indonesia. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Mencontek adalah perilaku membohongi orang lain bahkan dirinya sendiri, bisa juga disebut korupsi jawaban. Pelajar yang dengan jujur belajar giat untuk memaksimalkan usahanya dalam ujian harus dicurangi dengan hal seperti ini. Seperti halnya korupsi, pejabat korup yang tugasnya melayani kepentingan masyarakat dengan adanya kesempatan juga akan melakukan korupsi. Mereka tidak peduli dengan keadilan rakyat yang menjadi pertanggungjawaban mereka.
Maka, menurut saya, untuk menjadi Indonesia yang lebih baik bisa dimulai dari perbaikan moral khususnya memberantas kebiasaan mencontek. Pendidikan yang jujur dan bertanggungjawab akan menjadikan Indonesia sejahtera. Karena bisa dibilang mencontek adalah akar dari yang namanya korupsi.

1 komentar: